Pengikutku

Senin, 24 Februari 2020

PENGERTIAN, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ROUTING STATIS



Pengertian Routing Statis :

Static routing/routing statis merupakan suatu mekanisme routing (proses menentukan rute) yang tergantung dengan routing table (tabel routing) dengan konfigurasi secara manual.
Router yang menggunakan metode static routing haruslah di konfigurasi secara manual oleh seorang administrator jaringan dan di maintenance (dirawat / dipelihara) secara terpisah karena router tersebut tidak akan melakukan pertukaran informasi routing table secara otomatis dan dinamis dengan perangkat router yang lainnya.
Static routing akan berfungsi secara sempurna jika routing table berisi suatu rute untuk setiap jaringan di dalam internetwork yang mana di konfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada suatu jaringan harus di konfigurasi agar mengarah kepada default route atau default gateway, tujuannya yaitu agar cocok dengan IP address dari interface (antarmuka) local router (router lokal).
Router tersebut akan memeriksa routing table dan menentukan route yang paling tepat untuk digunakan dalam meneruskan paket yang akan dikirim. Static routing terdiri dari beberapa perintah-perintah konfigurasi tersendiri untuk setiap rute kepada router. Sebuah router hanya akan meneruskan paket melalui subnet-subnet yang hanya tersedia pada routing table.
Sebuah perangkat router selalu mengetahui rute yang bersentuhan langsung dengannya keluar dari interface router yang memiliki status “up and up” pada line interface dan protokolnya. Dengan menambahkan aturan static route, sebuah router dapat di beritahukan ke mana harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung kepadanya.
Pada routing static, Routing tabelnya diatur secara manual dan disimpan dalam router sehingga seorang administrator jaringan harus memperbarui/mengupdate tabel routing ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Oleh sebab itu, routing static biasanya digunakan untuk membangun jaringan yang masih berskala kecil.
Penggunaan  routing  statis  dalam  sebuah  jaringan yang relatif kecil  tentu  bukan merupakan suatu masalah,  hanya saja ada beberapa entri yang perlu di-isikan pada forwarding table di setiap perangkat router. Namun kalian tentu bisa membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak terkira dalam jaringan yang besar.

Cara kerja Routing Statis ada 3 bagian, diantaranya yaitu :


·         Konfigurasi perangkat router dilakukan oleh administrator jaringan
·         Routing dilakukan berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
·         Administrator jaringan menggunakan perintah IP Route secara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis. Routing statis ini berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan

Ada beberapa parameter yang terdapat pada Routing Static, yakni :

·         Destination : Merupakan alat tujuan dan network mask yang biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk seluruh jaringan
·         Gateway : Merupakan datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
·         Pref. Source : Merupakan alamat tujuan paket dan meninggalkan router melalui alamat IP
·         Distance (0-255) : Merupakan jarak administrator jaringan dari perangkat router
Setelah memahami penjelasan diatas, mungkin kita perlu mencari tahu apa saja sih kelebihan/keuntungan yang didapatkan ketika menggunakan routing statis. Selain itu, kita juga perlu mencari tahu apa saja kekurangan/kerugian yang dimiliki oleh routing statis ini. Berikut keuntungan dan kerugian menggunakan static routing :

Keuntungan Menggunakan Routing Static :

·         Meringankan kinerja dari processor router
·         Tidak ada bandwidth yang digunakan dalam pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat proses pengiriman paket
·         Routing statis diyakini lebih aman dibandingkan routing dinamis
·         Routing statis lebih kebal dari segala usaha hacker dalam men spoof suatu jaringan dengan tujuan membajak traffik

Kerugian Menggunakan Routing Static :

·         Seorang administrator jaringan wajib mengetahui semua informasi dari masing-masing perangkat router yang digunakan
·         Routing statis hanya dapat digunakan untuk jaringan yang berskala kecil
·         Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis. Terlebih lagi jika banyak router yang terhubung dan harus di konfigurasi secara manual
·         Lebih rentan terhadap kesalahan saat melakukan entri data routing statis karena dilakukan secara manual.

Kesimpulan :

Metode static routing merupakan suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table yang di konfigurasi secara manual. Disisi lain, dynamic routing merupakan suatu mekanisme routing di mana pertukaran routing table antar router pada jaringan dilakukan secara dynamic (dinamis/berubah-ubah).
Dalam skala jaringan yang relatif kecil, yang mungkin masih terdiri dari dua atau tiga perangkat router saja, pemakaian static route akan menjadi pilihan yang umum di pakai.
Static router (yang menggunakan metode static route) harus di konfigurasi secara manual dan di maintenance secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara otomatis dengan perangkat router yang lainnya.
Metode static routing hanya akan berfungsi secara sempurna jika routing table berisi suatu rute untuk setiap jaringan di dalam suatu internetwork yang mana di konfigurasi secara manual oleh seorang administrator jaringan. Setiap host pada suatu jaringan harus di konfigurasi agar mengarah kepada default route atau default gateway supaya cocok dengan IP address dari interface local router. Router akan memeriksa routing table dan menentukan rute yang paling sesuai untuk digunakan dalam meneruskan paket yang dikirim.
Konsep dasar dari routing adalah router meneruskan IP paket yang bersumber pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Router akan mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan maksud agar menemukan kecocokan entri.
Entri yang dimaksud yaitu entri yang menyatakan kepada router kemana paket selanjutnya akan diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang ada pada routing table, serta tidak ada default route, maka router akan membuang paket tersebut. Oleh sebab itu, sangatlah penting mempunyai isian routing table yang tepat dan benar.
Jika diatas kita telah berbicara keuntungan dan kerugian dari static route secara umum, di bawah ini merupakan keuntungan dan kerugian dari sistem static route secara garis bersarnya :

Keuntungan static route secara garis besar :

·         Routing static lebih aman dibanding Routing dynamic
·         Routing statis lebih kebal dari segala usaha hacker dalam men spoof suatu jaringan dengan tujuan membajak traffik.

Kerugian static route secara garis besar :

·         Administrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis. Apalagi jika terdapat banyak router yang perlu di konfigurasi secara manual.
·         Lebih rentan terhadap kesalahan saat melakukan entri data static route dengan cara manual.
Dari kesimpulan diatas, maka dapat kita petik poin penting dalam menggunakan static routing. Poin penting tersebut adalah :
·         Penggunaan static routing sebaiknya dterapkan pada jaringan yang sederhana saja. Karena jika diterapkan pada jaringan yang relatif rumit, dikhawatirkan akan susah saat mengisi static route-nya.
·         Dalam melakukan entri data, seorang administrator jaringan diharapkan bisa lebih hati – hati dan teliti, karena dalam pengisian data dengan metode static route rentan terjadi kesalahan.


Kamis, 20 Februari 2020

Alur Pemrograman Dengan Struktur Bahasa Pemrograman Komputer


Alur Pemrograman Dengan Struktur Bahasa Pemrograman Komputer

1)   Pengertian Bahasa Pemrograman
Program adalah pernyataan yang disusun menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah yang disusun secara logis dan sistematis untuk menyelesaikan masalah.

Sedangkan pemrograman adalah proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan bahasa pemrograman.

Bahasa pemrograman atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer adalah teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.

Terdapat 3 faktor penting dalam bahasa pemrograman :

  1. Sintaks adalah aturan penulisan bahasa tersebut (tata bahasanya).
  2. Semantik adalah arti atau maksud yang terkandung didalam statement tersebut.
  3. Kebenaran logika adalah berhubungan dengan benar tidaknya urutan statement.
Dalam pengertian luas pemrograman meliputi seluruh kegiatan yang tecakup dalam :

  • Pembuatan Program, termasuk analisis kebutuhan (requirement analysis)
  • Keseluruhan tahapan dalam perencanaan (Planning), Perancangan (Design), dan Perwujudannya (Implementation).
Dalam pengertian yang lebih sempit, pemrograman merupakan :

  • Pengkodean (Coding atau Program Writting = “Penulisan Program”)
  • Pengujiannya (testing) berdasarkan rancangan tertentu.
Pemahaman yang lebih sempit ini sering digunakan dalam pembuatan program – program terapan komersial yang membedakan antara system analyst yang bertanggung jawab dalam menganalisa kebutuhan, perencanaan dan perancangan program dengan pemrogram (programmer) yang bertugas membuat program dan menguji kebenaran program.

Dalam pengolahan data memerlukan beberapa aspek – aspek dasar yaitu :


A.    Brainware
Tenaga pelaksana yang menjalankan serta mengawasi pengoperasian sistem unit komputer didalam proses pengolahan data untuk menghasilkan suatu informasi yang tepat waktu, tepat guna dan akurat.

Contoh : Sistem Analis, Programmer, operator, Technical Support, dll.


B.     Hardware
Serangkaian unsur-unsur yang terdiri dari beberapa perangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu proses kerja manusia (Brainware).

Contoh : CPU, Monitor, Keyboard, Harddisk, Disk drive, dll.


C.     Software
Serangkaian unsur-unsur yang terdiri dari beberapa perangkat lunak program komputer yang digunakan untuk membantu proses kerja manusia (Brainware).

Contoh : Sistem Software, Application Software, Package Software, dll.





2)   Klasifikasi Bahasa Pemrograman
Untuk Klasifikasi Bahasa Pemrograman dibagi menjadi 5 bagian
1)   Generasi Pertama

Bahasa yang berorientasi pada mesin. Program disusun menggunakan bahasa mesin/kode mesin. Bahasa Mesin adalah bahasa tingkat rendah yang hanya dipahami oleh komputer. Bahasa mesin ini sangat sulit dipahami oleh orang awam sehingga programmer harus menguasai operasi komputer secara teknis.
Abstraksi bahasa ini adalah kumpulan kombinasi kode biner “0” dan “1” yang sangat tidak alamiah bagi kebanyakan orang – kecuali insinyur pembuat mesin komputer. Karena tidak alamiah bagi kebanyakan orang, bahasa mesin juga disebut bahasa tingkat rendah.
2)   Generasi Kedua
Bahasa pemrograman yang menggunakan bahasa rakitan / Assembly. Bahasa Assembly adalah bahasa pemrograman yang menggunakan instruksi yang sama seperti pada bahasa mesin, tetapi instruksi dan variable yang digunakan mempunyai nama sehingga mempermudah proses pemrograman. Karena tidak lagi menggunakan deretan kode biner untuk melakukan pemrograman.
3)   Generasi Ketiga
Bahasa pemrograman yang menggunakan pendekatan prosedural. Instruksi program ditulis menggunakan kata-kata yang biasa digunakan oleh manusia. Contoh : WRITE (untuk menampilkan kelayar)

READ (untuk membaca data masukan dari keyboard). Bahasa pada generasi ini disebut juga Bahasa beraras tinggi / High Level Language.

Contoh bahasa pemrogaman :PASCAL, FORTRAN, C, COBOL, BASIC dll.

Pada generasi bahasa pemrograman terakhir sekarang ini, kedua cara interpretasi dan kompilasi digabungkan dalam satu lingkungan pengembangan terpadu (IDE = integrated development environment). Cara interpretasi memudahkan dalam pembuatan program secara interaktif dan cara kompilasi menjadikan eksekusi program lebih cepat.

Pertama program dikembangkan interaktif, kemudian setelah tidak ada kesalahan keseluruhan program dikompilasi. Contoh bahasa program seperti ini adalah Visual BASIC yang berbasis BASIC dan Delphi yang berbasis PASCAL.

Bahasa tingkat tinggi bersifat portable. Program yang dibuat menggunakan bahasa tingkat tinggi pada suatu mesin komputer bersistem operasi tertentu, hampir 100% bisa digunakan pada berbagai mesin dengan aneka sistem operasi. Kalaupun ada perbaikan sifatnya kecil sekali.
4)   Generasi keempat

Merupakan Bahasa Non-Prosedural. Bahasa pemrograman Generasi Ke-4 dirancang untuk mengurangi waktu pemrogram untuk membuat program sehingga pembuatan program dibuat dengan waktu lebih cepat.

Program ini dapat digunakan oleh pemakai yang kurang mengenal hal-hal teknis pemrograman tanpa perlu bantuan seorang programmer professional.

Contoh : Membuat program database sederhana dengan Microsoft Access.

Bahasa generasi ke-4 disebut juga dengan Very High Level Language atau Problem Oriented Language (bahasa yang berorientasi pada masalah) karena memungkinkan pemakai menyelesaikan masalah dengan sedikit penulisan kode pemrograman dibandingkan dengan bahasa prosedural.

Fasilitas yang tersedia :
Ø  Program Generator (untuk membuat aplikasi mudah).
Ø  Report Generator (untuk membuat laporan dengan mudah dan cepat)
Ø Bahasa Query (SQL).
Dengan adanya fasilitas ini programmer sedikit dalam menuliskan kode instruksi.

Contoh Bahasa Generasi ke-4: Oracle, Microsoft Access dsb.

5)   Generasi kelima

Merupakan bahasa pemrograman yang ditujukan untuk menangani kecerdasan buatan (artificial intelligence-AI). AI adalah disiplin dari ilmu komputer yang mempelajari cara komputer meniru kecerdasan manusia.

Contoh Aplikasi :

  • Pemrosesan Bahasa Alami : mengatur komputer agar bisa berkomunikasi dengan manusia melalui bahasa manusia.
  • Aplikasi Sistem Pakar : program komputer yang dapat menghasilkan pemikiran yang setara dengan seorang pakar.
Contoh Bahasa Pemrograman : PROLOG dan LISP.


3.    Bahasa Pemrograman Berdasarkan Perkembangan

a)    Machine Language
Bahasa Pemrograman yang hanya dapat dimengerti oleh mesin (komputer) yang didalamnya terdapat CPU yang hanya mengenal 2 (dua) keadaaan yang berlawanan, yaitu :

  • Bila tejadi kontak (ada arus) bernilai 1
  • Bila kontak terputus (tidak ada arus) bernilai 0

b)      Low Level Language (Bahasa tingkat rendah)

Karena susahnya bahasa mesin, maka dibuatlah simbol yang mudah diingat yang disebut dengan “Mnemonics” (Pembantu untuk mengingat).

Contohnya :

A : Untuk kata Add (Menambahkan)

B : Untuk kata Substract (mengurangi )

Mov : Untuk kata Move ( Memindahkan )

Bahasa Pemrograman yang menerjemahkan Mnemonics disebut Assembler


c)    Middle Level Language (Bahasa tingkat menengah)

Bahasa pemrograman yang menggunakan aturan – aturan gramatikal dalam penulisan pernyataan, mudah untuk dipahami dan memilik instruksi – instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer, Contohnya adalah bahasa C.

d)     High Level Language (Bahasa tingkat tinggi)

Bahasa Pemrograman yang dalam penulisan pernyataannya mudah dipahami secara langsung. Bahasa pemrograman ini terbagi menjadi 2, yaitu :

1.      Procedure Oriented Language
a)      Scientific
Digunakan untuk memecahkan persoalan matematis/perhitungan, misal : Algol, Fortran, Pascal, Basic.
b)      Bussines
Digunakan untuk memecahkan persoalan dalam bidang bisnis, misal : Cobol, PL/1.

2.      Problem Oriented Language

Misal : RPG (Report Program Generator).


e)      Object Oriented Language (Bahasa berorientasi obyek)

Bahasa pemrograman yang berorientasi pada obyek. Bahasa pemrograman ini mengandung fungsi-fungsi untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan program tidak harus menulis secara detail semua pernyataannya, tetapi cukup memasukkan kriteria-kriteria yang dikehendaki saja Contohnya : Visual dBase, Visual FoxPro, Delphi, Visual C , dll.

3. Kerangka Dasar Pemrograman




Animated Spinning Kunai - Naruto